Kengerian Valentine di Mata Islam


Yuhu,sobat AquaScore, apa kabar? Kemarin tanggal 14 Februari pada merayakan Valentine ndak nih?

Seperti yang dikatakan banyak ulama kalau merayakan Valentine itu hukumnya haram, begitu juga kata Ustadz Saya (Ustadz Muzakir). Beliau bertutur pada Saya dan teman-teman bahwa Valentine itu "Hari Raya Orang Kafir Berbumbu Hari Kasih Sayang". Nah, Ustadz sih bilang kalau kita tidak bisa mengatakan kafir kepada sembarang orang, namun dalam hal ini yang dimaksud kafir adalah penganut agama yang menyembah berhala.


Siapa Valentine itu?
Kita sudah tahu tiap 14 Februari digembar-gemborkan sebagai hari Valentine yang melambangkan hari kasih sayang, namun tahukah kamu siapa sih Valentine itu? Dalam hal ini Saya berani menjawab TIDAK ADA YANG TAHU SIAPA ITU VALENTINE. Tetapi ada beberapa kisah yang menceritakan tentang siapa itu Valentine.


Kisah Pertama.
Kisah ini menyebutkan bahwa Valentine adalah seorang pemuda yang meninggal pada 14 Februari 269 Masehi. Pemuda ini dihukum mati karena menentang aturan Raja Romawi Claudius II yang memerintah tahun 265-270 Masehi. Pemuda ini menentang aturan tentang wajib militer dan aturan yang melarang muda-mudi untuk menikah, muda-mudi ini diperbolehkan menikah setelah menjalani wajib militer.

Kisah Kedua.
Menyebutkan bahwa Valentine adalah seorang pastor yang menentang Raja Romawi Claudius II. Pastor ini mengakui Yesus sebagai Tuhan dan menolak untuk menyembah dewa-dewi Romawi. Karena hal ini si pastor dibunuh tepat pada 14 Februari dan orang gereja menganggapnya sebagai orang suci.

Kisah Ketiga.
Pada kisah versi ketiga ini disebutkan Valentine adalah seorang martir yang hidup di Propinsi Romawi pada pertengahan abad ke 3.

Terlepas dari masalah siapa itu Valentine, menurut Saya itu tidaklah penting. Namun sobat AquaScore perlu tahu bahwa dahulu di zaman Yunani kuno dan Romawi kuno, ada perayaan atau hari raya para penyembah berhala.



Valenting dan Hari Raya Pagan

Di zaman Yunani kuno dan Romawi kuno, kebanyakan masyarakatnya beragama Pagan yaitu agama yang menyembah banyak Tuhan atau disebut Paganis-Polytheisme. Agama ini memiliki perayaan yang diadakan tiap pertengahan bulan Februari, tepatnya tanggal 13 sampai 18 Februari. Perayaan ini ditujukan untuk penghormatan pernikahan Zeus dan Hera. Dimana pada tanggal 13 dan 14 merupakan perayaan untuk dewi cinta ( Queen of Feverish Love) Juno Februata. Dan puncak perayaan pada tanggal 15 Februari.

Pada perayaan yang berlangsung selama 6 hari ini, terdapat sebuat tradisi bernama Love Lottery (Lotere Pasangan). Pada tradisi ini para perempuan menuliskan nama pada selembar daun dan memasukannya ke dalam wadah. Lalu para laki-laki mengambilnya secara acak, dan nama perempuan yang diambilnya itu akan menjadi kekasihnya selama perayaan berlangsung.


Ketetapan Hari Valentine

Seiring dengan invasi Romawi yang menjajah beberapa daerah Eropa, tradisi ini pun menyebar luas di Eropa. Hingga pada masa kemunculan Kristen. Dan pada masa kemunculan Kristen, pengaruh budaya agama pagan ini membuat penyebaran agama Kristen menjadi sulit. Dan pada 14 Februari 498 Masehi, Paus Gelasius meresmikan perayaan dengan nama Saint Valentine Day. Ini merupakan upaya untuk mempermudah penyebaran agama Kristen dengan mencampurkan budaya pagan kedalam agama Kristen. Dan percaya tidak percaya, sampai sekarang pun tidak ada yang pernah tahu siapa itu Valentine. Namun perayaan semacam ini masih tetap dirayakan setiap tahunnya, khususnya di gereja Whitefriar Street Carmelote Dublin Irlandia.


Perayaan Valentine di Indonesia


Meskipun Indonesia mayoritas beragama Islam, namun justru banyak yang merayakan Valentine, khususnya generasi muda. Padahal sudah banyak dilarang oleh para ulama. Dan kalau kita mau lebih fokus, coba perhatikan penggunaan kata Love yang mengartikan sebagai simbol hari kasih sayang. Padahal dalam Bahasa Inggris, kata yang memiliki arti kasih sayang itu bukan Love tetapi "Affection". Dalam hal ini Saya ber-Opini bahwa Love yang dimaksud disini adalah bercinta. Atau kata bercinta yang condong ke arah seks. Lebih kasarnya Saya menyebut Valentine Day itu adalah "Hari Raya Seks Bebas". Nyatanya terbukti kalau di Indonesia sendiri akhir-akhir ini seks bebas bukanlah hal yang langka. Dari sumber lain di Internet, Saya justru melihat tradisi Valentine Day di Eropa malah cenderung berkurang. Dan ada yang meyebutkan ini semua adalah penghancuran akidah Islam pada generasi muda. Si Samuel Zweime malah pernah berpidato pada konferensi gereja di Quds tahun 1935. Ia mengatakan :
"Misi utama kita adalah bukan menghancurkan kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu."



Cukup deh pembahasan Saya tentang Valentine Day yang menurut Saya cukup mengerikan dampaknya. Disini Saya ndak mau jadi orang yang munafik, sebab orang yang Saya cintai sendiri malah minta kado Coklat di hari Valentine ini, jujur Saya tak pernah mau merayakannya, kalaupun Saya belikan Coklat itu hanya sekedar jajanan biasa, ndak ada yang spesial. Saya pun tak menyalahkan agama manapun, sudah tentu sebagai penganut suatu agama pasti akan membelanya dana sebagai pemeluk agama Islam sudah pasti Saya membela agama Saya. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini, salam AquaScore.

Artikel Lainnya :