Kesenian Tradisional Pekalongan Punah Tergerus Modernisasi

  
Yeah, sobat AquaScore kali ini artikel Saya akan membahas tentang kota kelahiran Saya nih. Tepatnya Kota Pekalongan Propinsi Jawa Tengah, nah kota yang terletak dipinggiran PANTURA ini memang kota kecil, namun terkenal sebagai kota Batik, yang diakui secara Nasional maupun Internasional sob. . . Pasti juga sudah pada tahu kan?

Banyak sekali hal menarik yang bisa ditemukan di kota Pekalongan ini, namun kali ini yang akan Saya bahas adalah "Kesenian Tradisional Pekalongan".

Kota Pekalongan sebenarnya punya banyak khasanah kesenian tradisional, namun seperti halnya di daerah lain kesenian tradisional yang ada di Pekalongan mulai dilupakan seiring dengan derasnya budaya modern. Maka tidak heran kalau generasi muda saat ini tidak tahu tentang budaya di daerahnya.

Nah, dari beberapa wawancara kepala para sesepuh di kota Pekalongan, Saya mendapat banyak informasi tentang kesenian tradisional di Pekalongan. 

Diantaranya :


1. BABALU.
Adalah kesenian rakyat yang biasanya digelar saat hari raya Idul Fitri atau rabu wekasan dan bertempat di sepanjang tepian sungai. Ciri khas dari kesenian ini, pementasannya dilakukan diatas kapal sebagai panggung acaranya. Diatas panggung akan ada pementasan drama yang biasanya berkisah tentang kisah 10001 malam atau cerita-cerita yang mengkritik pemerintahan tempo dulu.

2. KUNTULAN.
Adalah kesenian yang menampilkan akrobat yang menonjolkan keberanian dan ketrampilan bermain dengan tangga bambu yang ukurannya tinggi atau akrobat sepeda diatas kawat. Musik yang mengiringi dinamakan "Kendang Pencak". Para pemainnya adalah anak-anak muda dengan pakaian serba putuh seperti burung kuntul (bangau).


3. SINTREN.
Kesenian ini mengandung unsur magic, dimainkan oleh seorang gadis yang masih perawan. Mula-mula si pemain diikat semua badannya dan dimasukkan dalam kurungan yang berisi pakaian, kacamata dan perlengkapan kosmetik. Tak berapa lama dengan panduan sang pawang, si pemanin yang tadinya terikat muncul dengan memakai baju yang telah disiapkan dan memakai kacamata.


4. DABLONGAN.
Adalah kesenian berupa teater tradisional. Berkisah tentang situasi masyarakat pada tempo dulu dan biasanya berupa kritik sosial. Dalam pementasannya diiringi dan dilakukan ditempat terbuka dengan penerangan berupa obor.


5. WAYANG KELING.
Sebagaimana wayang kulit pada umumnya, yang berbeda hanya gapitnya tidak sampai pada ukel gelungnya. Kesenian ini konon dibawa oleh Ki Goenowaseso seorang prajurit Diponegoro yang merupakan keturunan dari Ki Danoeredjo. Kesenian ini harus dimainkan langsung oleh keturunan dari Ki Danoeredjo.

6. TOPENG KELING.
Merupakan kesenian wayang orang yang memakai topeng, dipentaskan dengan diiringi gamelan.


7. TERBANG JAWAN.
merupakan kesenian yang dimainkan oleh orang-orang berusia tengah bayang. Menampilkan lagu-lagu yang menggunakan bahasa arab yang dikutip dari kitab "Al Barzanzi". Biasanya dipentaskan pada acara khitan, nikahan dan hajatan lainnya.


Sekian dulu pembahasan tentang kota Saya tercinta Pekalongan. Lain waktu Saya akan menulis hal lain yang menarik tentang kota Pekalongan. Salam AquaScore.

Artikel Lainnya :